Selasa, 20 Maret 2012

MUTIARA KHUTBAH IDUL FITRI 1 SYAWAL


MUTIARA KHUTBAH IDUL FITRI 1 SYAWAL

HADIRIN KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT SIDANG IDUL FITRI 1 SYAWAL
14 . . H YANG BERBAHAGIA

Puji dan syukur yang sedalam-dalamnya, dengan penuh perasaan gembira, kita
sanjungkan kehadirat Allah swt. Tuhan yang telah memanjangkan usia kita,
sehingga di pagi yang ceria ini kita dapat berkumpul bershaf-shaf memenuhi
tempat yang berkah ini.
Fajar tanggal 1 Syawal telah menyingsing di ufuk timur, pada saat ini kita berada
pada hari yang agung, pada hari ini pula Allah Azza Wa Jalla memperlihatkan
kemulyaan dan keagungannya, dimana seluruh umat TAUHID di segenap
penjuru dunia, bersedia untuk bangkit secara serentak menggemakan dan
mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid :

Pengumandangan tersebut merupakan realisasi rasa syukur, sebagai ungkapan
kesadaran, kalimat keyakinan, serta merupakan panji-panji kemenangan dan
kejayaan umat Islam.

HADIRIN HADIRAT RAHIMAKUMULLAH .......
Dalam suasana hati yang penuh kegembiraan ini, dengan segala kemewahan
yang terasa di paksakan, dengan segala keberlebihan yang sukar dibayangkan,
dalam pesta semesta yang gegap gempita, oleh gemuruh takbir kemenangan
yang hingar bingar, meliputi seluruh angkasa raya, menggelora ke dalam jiwa,
hingga mendirikan bulu-bulu roma. Marilah sejenak kita melakukan perenungan
pada hakikat makna ibadah yang telah kita lalui bersama, pada nuansa hati yang
tak terkendali ini ........
Benarkah, selama sebulan lamanya kita telah menjalankan ibadahv puasa,
dengan penuh ketaıatan dan kepatuhan, hanya mengharap ridla ı Nya,
sebagai bukti meningkatnya kualitas ketaqwaan kita kepada Allah swt. ... .. ?
Sebagaimana maksud dicanangkannya puasa itu sendiri;

Artinya : ıWahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian semua
berpuasa, sebagaimana ia diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian,
mudah-mudahan kalian semua bertaqwa.ı
(Qs. Al Baqarah : 183)

Betulkah, kita semua telah lulus dalam menghadapi ujian berpuasav sebulan
penuh lamanya, membendung dan menyingkirkan segala godaan dan nafsu
angkara murka .......?
v Berhasilkah kita membersihkan iman, dari bintik-bintik kemaksiatan,
kemunafikan, dan kemungkaran .......?
Hari ini Ramadhan telah berlalu .........., bulan suci, bulan yang penuh rahmat dan
maghfiroh, relakah kita melepaskannya seadanya ........? Bagaimanapun, seiring
dengan menggelindingnya jarum jam, terpaksa kita harus rela melepaskannya.
Hari ini hari bersuka ria. Namun ....... adakah suka ria kita sedang mensyukuri
kemenangan atas setan dan kemaruk hawa nafsu ........? Ataukah karena kita kini
terbebas kembali seperti semula? Tak ada lagi yang kita sungkani. Atau bahkan
terstimulir oleh kemenangan yang ada pada pihak setan dan nafsu atas diri kami
........ ! Naıudzubilla Billahi Min Dzalik.
YAA .......... RABBY ........ ! Rasanya puasa kami hampa, jiwa ini miskin tak
berarti apa, bahkan diri ini bergelimang noda dan dosa. Maka hanya rahmat dan
maghfirahmu Yaa ....... Allah yang kami minta, kami ibarat setetes embun dalam
lautan keagunganmu .......

ALLAHU AKBAR 3X WALILLAHI AL HAMD
HADIRIN SIDANG ıIDUL FITRI YANG DIMULYAKAN ALLAH .....
..
Kaum muslimin memang berhak bergembira pada hari ketika berbuka dan
lebaran tiba, namun kegembiraan kita diperintahkan untuk masuk ke dalam
agama Islam secara kafaah sebagaimana firman Allah :

Artinya : ıWahai orang-orang yang beriman masuklah kalian semua ke dalam
Islam secara totalitas.ı ( Qs. Al-Baqarah : 208 )

Lalu pertanyaannya adalah; Gembira yang islami itu yang bagaimana ? Gembira
yang islami yaa gembira yang wajar-wajar saja, gembira yang penuh rasa
syukur, gembira yang tidak sampai menafikan atau bahkan melecehkan adanya
keperihatinan di fihak lain.
Kegembiraan kaum muslimin atas datangnya lebaran tentunya menjadi hak milik
bagi ia yang telah dapat merampungkan kewajiban ibadah puasa Ramadhannya
dengan penuh keikhlasan dan njungkung ibadah semata-mata karena
mengharap ridlo ı Nya, disamping kita telah berhasil pula nyelengi pahala, dan
dosa-dosa kita yang telah lewat diampuni oleh Allah Azza Wa Jalla,
sebagaimana di jamin sendiri oleh Rasulullah saw. sendiri lewat sebuah
haditsnya :

Artinya : ıBarang siapa telah melaksanakan puasa Ramadhan karena iman dan
mengharap pahala Allah, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lewat.

HADIRIN HADIROT SIDANG IDUL FITRI YANG BERBAHAGIA. . . .
Apapun dan bagaimanapun bentuk puasa yang telah kita lakukan, berapapun
nilai yang telah Allah Taıala berikan atas puasa kita dengan segala
kesempurnaan rahmat dan anugerahnya, untuk lebih menjamin keyakinan
keberhasilan perjuangan kita di bulan puasa itu, Allah masih memberi
kesempatan kepada kita ı yang memang memiliki watak tidak sempurna ini ı
untuk nambeli kekurangan-kekurangan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan
puasa kita, barang kali sesekali, sementara mulut kita berpuasa tidak makan dan
tidak minum tetapi kita khilaf tidak memuasakannya dari memakan daging
saudara-saudara kita dengan ngrasani, mengumpat atau mengeluarkan katakata
yang tak pantas misalnya dan seterusnya dan lain sebagainya.
Kita diberi kesempatan mengeluarkan sebagian dari bahan makanan kita untuk
saudara-saudara kita yng berhak menerimanya lewat zakat fitrah. Di samping
makna solidaritas yang terkandung di dalam zakat fitrah itu, seperti hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, zakat fitrah itu berfungsi untuk
membersihkan orang yang berpuasa dari keterlanjurannya beromong kosong
dan berkata buruk saat berpuasa, bahkan menurut hadits riwayat Abu Hafsih Bin
Shaahin, puasa Ramadhan bergantung antara langit-langit dan bumi dan hanya
zakat fitrahlah yang dapat menaikkannya ke atas. Kewajiban membayar zakat
fitrah ini ı menurut Imam Al Syafiıi RA ı di fardlukan kepada setiap muslim
yang merdeka atau hamba Mubaıad yang memiliki kelebihan bahan makanan di
malam dan hari lebarannya, juga pakaian dan tempat tinggal yang layak bagi
semua keluarga yang menjadi tanggung jawab nafaqahnya. Adapun tentang
waktu wajibnya adalah sejak tenggelamnya mata hari di hari terakhir bulan suci
Ramadhan, dan boleh saja membayarkan zakat fitrah sejak telah masuknya
bulan suci Ramadlan dengan niat Taıjil. Sedangkan membayarkan zakat fitrah
setelah dilaksanakannya sholat idul fitri hingga tenggelamnya mata hari juga
masih diperkenankan atau masih diterima, tetapi dengan niat mengkodloıi-nya.
Mudah-mudahan zakat fitrah kita, dapat menyempurnakan ibadah puasa kita,
sehingga Allah mengampuni kita, merahmati kita, dan membebaskan kita dari api
neraka. Dan moga-moga pula, Allah masih menganugerahkan kekuatan kepada
kita untuk dapat melengkapi ganjaran ibadah puasa itu dengan kesediaan kita
nantinya, untukpuasa Ramadlan kita yang telah berlalu dengan mengiringinya
berpuasa selama enam hari di bulan Syawal ini. Mudah-mudahan ..

ALLAHU AKBAR 3X WALILLAHIL HAMD
HADIRIN HADIRAT KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT RAHIMAKUMULLAH
.......
Selanjutnya segala aktifitas apa saja yang paling utama dilakukan sekembali kita
dari shalat idul fitri ini ....... ?
Setelah berpuasa dan njungkung ngibadah selama sebulan penuh di bulan
Ramadhan dengan niat ikhlas hanya memburu ridla Allah Taıala, dan kita telah
menambelinya dengan mengeluarkan zakat fitrah, dosa-dosa kitapun diampuni.
Namun seperti kita ketahui, dosa yang diampuni itu, hanyalah dosa yang
berhubungan langsung dengan Allah. Sementara masih ada dosa lain yang
berkaitan dengan sesama kita, antar kita, dimana ampunan Allah bergantung
pada pemaıafan masing-masing kita yang bersangkutan. Oleh karenanya untuk
menyempurnakan ketidak berdosaan kita, setelah shalat idul fitri ditradisikanlah
halal bihalal, ısini menghalalkan dan memaafkan situ, situ menghalalkan dan
memaafkan siniı.
Dengan demikian pada lebaran kali ini, diharapkan semua macam dosa apapun
lebur dan kita kembali sebagaimana fitrah kita, mulus tanpa dosa bagaikan
seorang bayi.
Tidakkah kita tak ingin menjadi pailit kelak di hari kemudian ......? Seperti
digambarkan oleh Rasulullah saw. dalam hadits shohihnya :

Artinya : ıTahukah kalian semua, siapakah orang yang bangkrut itu ? Tanya
Rasulullah kepada para sahabatnya ı merekapun menjawab : orang yang
bangkrut menurut kita adalah mereka yang tidak memiliki uang dan harta benda
yang tersisa.ı Kemudian Rasulullah menyampaikan sabdanya : ıOrang yang
benar-benar pailit ı diantara umatku ı ialah orang yang di hari kiamat dengan
membawa (seabrek) pahala shalat, puasa dan zakat; tapi (sementara itu)
datanglah orang-orang yang menuntutnya, karena ketika (di dunia) ia mencaci
ini, menuduh itu, memakan harta si ini, melukai si itu, dan memukul si ini. Maka di
berikanlah pahala-pahala kebaikannya kepada si ini dan si itu. Jika ternyata
pahala-pahala kebaikannya habis sebelum dipenuhi apa yang menjadi
tanggungannya, maka diambillah dosa-dosa mereka (yang pernah di dzaliminya)
dan ditimpakan kepadanya. Kemudian dicampakkanlah ia ke api neraka.ı
Naudzubillah ...... ! (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
Ternyata mulut, tangan, kaki, perut dan anggota tubuh kita yang biasa kita
gunakan untuk beribadah, bersujud, berdzikir, berpuasa, memberikan zakat,
dapat membuat kita pailit kelak. Tidak hanya menghabiskan modal pahala yang
kita tumpuk sepanjang umur kita tapi bahkan dapat menarik kepada kita kerugian
orang lain. Ini semua tentunya gara-gara kita terlalu meremehkan dosa dan
kesalahan terhadap sesama. Oleh karenanya, apabila kita memuliakan Tuhan,
maka termasuk yang dimuliakan Tuhan ialah manusia.
Sedangkan makanan dan kue-kue lebaran kiranya hanyalah sekedar ıUbo
Rampeı, karena ada kunjung mengunjungi, patutnya hidangan di sediakan
sebagai penghormatan kepada tamu yan hendak berkunjung. Pahalanya terletak
pada penghormatan tamu itu, atau pada niat sedekah yang mengiringinya.
Demikian pula, agaknya soal pakaian, memperindah rumah dan atau
mempercantik ruang tamu

ALLAAHU AKBAR 3X WALILLAHIL HAMD
Akhirnya, marilah kita mengikrarkan permohonan maaf kita kepada diri kita
sendiri, sebelum kemudian sungkem dan meminta maaf kepada orang-orang tua
kita, para Masyayikh dan guru-guru kita, juga antar sesama.........
Selamat idul fitri, wahai mata
Maafkanlah aku, selama ini kau hanya
Kugunakan melihat kilau comberan.
Selamat idul fitri, wahai telinga
Maafkanlah aku, selama ini kau hanya
Kusumpali rongsokan-rongsokan kata
Selamat idul fitri, wahai mulut
Maafkanlah aku, selama ini
Kau hanya kujejali dan kubuat memuntahkan onggokan-onggokan kotoran
Selamat idul fitri, wahai tangan
Maafkanlah aku, selama ini kau hanya kugunakan
Mencakar-cakar kawan dan berebut remayh-remah murahan
Selamat idul fitri, wahai kaki
Maafkanlah aku, selama ini kau hanya kuajak menendang kanan kiri
Dan berjalan di lorong-lorong kegelapan
Selamat idul fitri, wahai akal budi
Maafkanlah aku, selama ini kubiarkan kau terpenjara sendiri .........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar